Dalam upaya mencegah penyebaran chikungunya, kegiatan fogging dilakukan di wilayah RT 16 dan RT 64 RW 04 Kelurahan Mojorejo pada Kamis (17/7). Tiga operator dikerahkan untuk melakukan pengasapan di area yang berisiko.

Tanda-tanda terkena chikungunya biasanya muncul 3-7 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala yang paling umum adalah demam tinggi dan nyeri sendi yang parah. Selain itu, bisa juga muncul sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan sendi, ruam, dan kelelahan.

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Meskipun chikungunya jarang berakibat fatal, gejalanya bisa sangat parah dan melumpuhkan, serta dapat menyebabkan komplikasi pada beberapa kasus.

Warga diimbau untuk tidak hanya mengandalkan fogging, tetapi juga aktif menjaga kebersihan lingkungan. Masih tidak jauh beda dengan DBD, tindakan pencegahan utama adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN. Yaitu metode 3M Plus: Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat wadah air, dan Mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air. Sementara “Plus” mencakup langkah tambahan seperti menggunakan obat nyamuk, memasang kelambu, hingga menanam tanaman pengusir nyamuk.

Dengan sinergi antara petugas dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan penyebaran Chikungunya dapat ditekan secara maksimal.