Pencegahan dan penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) menjadi fokus dalam pertemuan rutin Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Madiun P2K2 Tematik yang digelar di Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman. Acara ini berlangsung di Gedung Sasana Nugraha pada Kamis (24/7), dan dihadiri oleh para peserta PKH dari wilayah setempat.

Lurah Mojorejo diwakili oleh Penmas dan Kesos, Sri Hartun, S.T., menyampaikan apresiasi atas kehadiran warga. Ia menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang TBC agar masyarakat bisa mencegah penularannya dan memastikan pengobatan berjalan efektif hingga tuntas.

Sebagai narasumber dari Dinas Kesehatan PPKB Kota Madiun, Ibu Latifa membuka materi dengan mengenalkan perbedaan gejala TBC dengan batuk biasa. Gejala TBC di antaranya adalah batuk berkepanjangan lebih dari tiga hari meskipun sudah mengonsumsi obat batuk, serta penurunan berat badan yang signifikan dalam beberapa minggu.

Ia juga menekankan pentingnya penggunaan masker dan kepatuhan dalam menjalani pengobatan selama enam bulan penuh tanpa jeda. Menurutnya, keberhasilan pengobatan TBC sangat bergantung pada dukungan anggota keluarga dalam memberikan motivasi kepada penderita agar tidak menyerah di tengah jalan. Terlebih, terdapat kasus pasien yang harus mengulang pengobatan dari awal karena tidak konsisten menjalani terapi.

Dalam pertemuan ini juga diperkenalkan aplikasi web E-TIBI, sebuah platform digital yang memudahkan masyarakat untuk melakukan diagnosis awal secara mandiri jika ragu terhadap gejala yang dialami. Aplikasi ini juga menyediakan informasi seputar TBC secara lengkap dan mudah dipahami.

Diharapkan, pertemuan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan warga Mojorejo terhadap TBC, sehingga penularan dapat dicegah dan angka kesembuhan semakin meningkat.